Sebuah obyek berbentuk ubur-ubur aneh terlihat menggantung di atas langit Norwegia. Fenomena misterius tersebut diambil pekan lalu oleh seorang fotografer amatir.
Fotografer Arne Milkalsen dari Andenesm Norwegia terpesona dengan aurora, setelah melakukan pekerjaan di sebuah situs peluncuran roket tidak jauh di utara Norwegia.
Aurora indah yang disebut Cahaya Utara seringkali terlihat karena sangat dekat dengan kutub utara.
Aurora dapat disebabkan oleh interaksi angin matahari dengan medan magnetik bumi dan secara khusus menghindari kutub di mana pancaran medan magnetiknya paling kuat.
Mikalsen mengatakan tidak pernah melihat obyek semacam itu sebelumnya, dan berusaha mencari tahu penjelasan di balik fenomena itu.
Sang fotografer pertama kali mengasumsikan bahwa aurora tersebut adalah hasil dari efek optik aneh lensa kameranya. Tetapi setelah dia memposting fotonya ke Spaceweather.com, dia sangat terkejut dengan banjir email dari para ahli yang tertarik dari seluruh dunia.
Ilmuwan dari Observatori Geofisika Tromso Lynn Hansen mengatakan bahwa dia ragu dengan foto tersebut diambil pada tanggal 20 Januari 2010, karena minimnya kemampuan kamera sederhana sehingga rentan cacat.
Hansen mengatakan warna hijau yang terbentuk sama dengan warna Cahaya Utara. Meskipun demikian Cahaya Utara dapat menciptakan efek optik dengan sendirinya tidak harus terpantul dari sumber eksternal seperti satelit atau pesawat terbang.
Satu masalah dengan teori Hansen adalah intensitas cahaya dari Cahaya Utara 100 ribu kali lebih lemah daripada matahari. Tetapi Hansen mengatakan bahwa hal tersebut tidak mengecilkan hipotesis refleksi satelit.
“Intensitas aurora tersebut tidak jauh dari intensitas cahaya bulan. Dan tentang penampakkan ubur-ubur tersebut juga tergolong lemah. Banyak magnitud yang berbanding dengan lidah api logam matahari,” ujar Hansen.
Pal Brekke, Penasihat Senoir Pusat Ruang Angkasa Norwegia mengatakan refleksi dari cahaya yang datang secara langsung bisa jadi penjelasan terang.
“Tetapi mengapa warnanya hijau, saya pikir seharusnya putih atau kuning jika memang pantulan secara langsung. Jadi saya belum yakin bahwa itu adalah hasil pantulan satelit," ujar Brekke.